Senin, 22 Februari 2010

Teori Komunikasi

Teori terbentuk melalui cara melihat atau memahami sesuatu dengan menggunakan kerangka pikiran untuk menjelaskan fenomena alam maupun fenomena sosial dan mucul suatu pemahaman yang kebenarannya terbukti. Bagaimana suatu teori itu terbukti kebenaranya? Itu semua karena teori sudah diujicobakan terhadap suatu kasus, bagaimana kasus itu dipecahkan dengan menggunakan teori. Teori yang dibuat dapat pula untuk mengendalikan fenomena yang akan terjadi pada masa mendatang karena sebuah teori bisa meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi. Teori menjadi pegangan mutlak bagi seseorang untuk mendalami ilmu atau kajian yang ingin ia teliti walaupun teori yang dikuasi dengan hasil dari penelitian yang dilakukannya tidak selalu sama. Mengapa bisa terjadi hal yang demikian? Karena teori yang ia pegang sebagai panduan saat melakukan analisis bukan dari hasil buah pikirannya sendiri meskipun teori itu sedikit-banyak mempengaruhi fenomena yang ingin ia teliti. Maka dari itu seorang peneliti yang ingin mengkaji suatu fenomena, baik fenomena sosial maupun fenomena alami setidaknya memikirkan suatu konsep dasar yang akan melatarbelakangi peristiwa yang akan dikaji yang nantinya bisa tercipta teori baru dan harus teruji kebenarannya dengan cara melakukan penelitian ulang sehingga antara teori dengan hasil kegiatan yang ia teliti memiliki kemiripan dan bisa dipertanggungjawabkan.

Agar lebih mudah untuk dipahami langsung diberikan pada suatu contoh atau permasalahan. Bila sebuah kelompok mahasiswa dari jurusan psikologi yang akan melakukan penelitian mengenai salah satu perilaku manusia yang melenceng, bagaimana seseorang bisa melakukan tindakan maupun bertingkah pola tidak sesuai dengan jenis kelaminnya. Bagaimana mereka bergaul sehingga terbentuk suatu komunitas, cara mereka menghadapi pandangan merendah dari orang alin, dan cara mereka survive dari tekanan sosial dan tekanan bathin yang mereka dapatkan di lingkungan tempat tinggal mereka. Peneliti dari kelopmpok mahasisiwa tersebut harus mempunyai dasar teori terlebih dahulu. Barulah mereka memulai penelitian mereka sesuai dengan prosedur penelitian yang sudah terstandarisasi. Dan yang utama dalam proses penelitian, para peneliti harus memiliki landasan teori yang kuat karena teori itu yang akan menjadi lensa mereka terhadap apa yang mereka amati. Gunanya untuk membandingkan antara teori dan prakteknya langsung pada kehidupan masyarakat sosial. Teori juga berguna untuk melihat perbedaan antara hal yang ada waktu teori itu dibuat dengan perkembangan yang makin berkembang dari masa ke masa. Sejauh mana perkembangan atau perubahan dari teori awal dengan yang terjadi terakhir kalinya samapi teori itu diterapkan kembali. Teori juga digunakan untuk panduan, agar hasil atau kesimpulan yang akan dibuat itu sesuai dengan ilmu dan tujuan awalnya atau tidak. Atau kesimpulan dari hasil penelitian itu melenceng sangat jauh. Jika berbeda sekali dengan landasan teorinya maka sebuah penelitian itu bisa dipertanyakan kembali keasliannya atau ada yang salah dalam proses penelitiannya. Bahkan mungkin akan diulangi kembali sampai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Seorang peneliti tidak akan bisa melakukan sesuatu apapun jika tidak memiliki landasan teori yang kuat untuk dipelajari lebih dalam lagi.

Sebuah teori yang baik dapat dinilai dari apakah teori itu memiliki keakurasian yang kuat. teori harus akurat dan terpecaya sehingga pada saat penelitian tidak terjadi miss-concepting dan berimplikasi terhadap hasil yang ingin diperoleh. Teori juga harus konsisten, dalam arti teori tidak boleh bercabang pemahamannya harus merujuk pada satu konsep yang jelas. Dan yang terakhir adalah teori itu harus dapat digunakan dan diaplikasikan ke semua aspek dalam kehidupan masyarakat dan bisa bermanfaat bagi semua orang.

Fungsi dan kegunaan teori sudah tercermin dari pemberian contoh di atas. Bagimana sebuah teori menjadi panduan dan lensa bagi peneliti terhadap apa yang mereka amati dan alami. Teori juga berguna bagi siswa maupun mahasiswa sebagai bekal pengetahuan mereka dengan memahami pengertian dan maksud dari teori-teori yang sudah berkembang dan dikemukakan oleh peneliti-peneliti kelas dunia, seperti teori seleksi alam yang diperkenalkan oleh Charles Darwin. Teori juga berfungsi sebagai landasan atau konsep dasar dari pembelajaran tertentu karena suatu teori biasanya dapat menjelaskan dan meramalkan sesuatu yang sudah, sedang atau akan terjadi.

Cara melihat bagaimana suatu teori memiliki kualitas dapat ditentuka oleh asumsi filosofis dimana filsufuf-filsufuf yang telah mengkaji berbgai fenomena sosial dan fenomena awal sehingga objek atau kejadian yang diperoleh dapat diklasifikasi atau dikelompokkan kedalam konsep yang sesuai dan seudah ditentukan. Dan bagaimana sebuah teori yang berkualitas itu dapat dijelaskan mengenai hubungan-hubungan dinamis yang dihasilakn dan ditunjukkan oleh teori sehingga tercipta suatu prinsip mendasar yang kuat dan terperinci juga tidak mudah untuk ditumbangkan yang melatarbelakangi sebuah tindakan. Selain itu, apakah teori yang berkualitas dapat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, seberapa banyak pengikut dari suatu teori yang digunakannya sebagai panduan atau landasan bagi analisis dan tindakan yang mereka lakukan, seberapa besar pengaruh teori dalam perkembngan dunia dewasa ini dan bagaimana pengaplikasian teori-teori dalam dunia pendidikan.

Tidak ada komentar: